Ikan Bisa Bertelur di Akuarium Kecil
* Mengembangbiakkan Ikan Hias di AkuariumKebanyakan orang, memelihara ikan hias dalam akuarium memberikan banyak sekali manfaat. Ikan-ikan yang bergerak-gerak dengan manisnya di akuarium memberikan hiburan tersendiri bagi si pemilik. Oleh karena itu, banyak orang mengatakan bahwa ikan hias mampu menghilangkan stres. Jika memelihara ikan di akuarium saja sudah begitu menyenangkan, apalagi bila membudidayakannya. Bukankah budidaya ikan hias merupakan lahan bisnis yang prospektif? Berikut ini adalah tips untuk sukses membudidayakan ikan hias:
Memilih Induk
Sebelum melakukan pemijahan, pilihlah induk ikan pejantan dan betina yang unggul dengan ciri-cirinya; berumur sekitar 8 bulan, badannya tidak luka, mata bening, dan lincah berenang. Pejantan memiliki tubuh ikan agak langsing dan memanjang. Sedangkan yang betina bertubuh pendek dan perutnya membuncit.
Media Bertelur
Kumpulkan 50 induk pejantan dan 50 betina dalam suatu akuarium kaca berukuran 50 x 40 x 35 cm3 atau lebih. Untuk ikan jenis palimeri dan lamp eyes, sebelum mereka dicampurkan, akuarium diberi rumbia dari tali rafia berukuran panjang 10-15 cm. Sisir tali rafia tersebut hingga menyerupai rambut, yang bakal jadi media menempelnya telur ikan.
Untuk ikan jenis lain, rumbianya cukup berupa lembaran fiber glass atau plastik yang licin berukuran 20 x 20 cm2. Biarkan media menempelnya telur itu selama dua-tiga hari, sampai ikan sudah selesai bertelur.
Masa Bertelur
Sambil menunggu masa bertelur, indukan diberi pakan jentik-jentik nyamuk. Menurut hasil penelitian, jentik-jentik nyamuk banyak mengandung protein yang dibutuhkan ikan yang sedang mengandung. Bila ikan sudah bertelur, pindahkan media tadi ke akuarium lain yang telah diisi air sumur. Jangan sekali-kali menggunakan air PAM karena sudah tercampur kaporit, bisa mematikan bayi ikan. Biarkan hingga tiga hari, telur-telur tersebut akan menetas. Seekor induk ikan hias, bisa bertelur mencapai ratusan butir, dan memiliki daya tetas sekitar 70 persen.
Hari Kelima
Setelah berumur lima hari, kurangi air akuarium hingga 25 persennya, lalu ganti dengan air baru. Hanya 25, agar keasaman (pH) air di akuarium tersebut tidak berubah drastis. Untuk menghindari munculnya bakteri, tuangkan larutan meetilin blue (obat pembunuh kuman berbentuk serbuk) secukupnya.
Hingga 45 Hari
Pada usia satu minggu, berilah pakan khusus artemia, hingga ikan berumur 1,5 bulan. Artemia adalah telur udang yang berbentuk serbuk, tersedia di toko-toko ikan hias dalam kemasan kaleng. Pada usia ini, ikan peka terhadap perubahan cuaca, terutama di musim hujan di mana kandungan pH air tanah bisa berubah. Sebelum hujan, tampung air sumur sebanyak mungkin dalam bak bersih, untuk digunakan menggantikan air dalam akuarium. Jangan gunakan air sumur yang sudah kena rembesan air hujan.
Mulai Panen
Bila ikan sudah berumur di atas 45 hari, hentikan pemberian pakan artemia. Ganti dengan pakan cacing darah yang panjangnya 1-1,5 cm--juga bisa didapatkan di toko-toko ikan hias seharga Rp 2.000- Rp 4.000 per liter.
Terakhir
Sekarang ikan siap dijual kepada supplier atau dijual eceran. Bila ingin dijadikan indukan, besarkan hingga 8 bulan. Begitu seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar