Cari Blog Ini

Sabtu, 08 Januari 2011

GOOGLE MEMBANTU ANDA

 BERSAMA GOOGLE MEMBANTU AKTIVITAS ANDA LEBIH RINGKAS  by  "SAUT HYDRO FILTER"

Memanfaatkan Google untuk menghitung jarak

Google Earth lebih mudah digunakan misalnya untuk menghitung jarak tempuh atau menghitung jarak dari satu tempat ke tempat lain.
Manfaatnya tentu sangat besar. Misalnya anda ingin menghitung jarak tempuh terpendek dari 2 rute berbeda. Contoh anda memiliki 2 alternatif jalan, dan ingin menghitung rute mana yang paling dekat. Atau anda suka berolahraga, dan ingin menghitung berapa sebenarnya jarak yang anda tempuh ketika berlari.
Banyak sekali manfaat yang dapat diterapkan untuk menghitung sebuah jarak, dan perhitungan data dari Google Earth lebih tepat karena mengunakan gambar nyata via Satelit.
Contoh dibawah ini adalah untuk menghitung berapa kilometer antara titik awal di Senayan sampai Bundaran HI di kota Jakarta.

Caranya dibawah ini
Arahkan Software Google Earth ke kota yang dituju, misalnya Jakarta. Lalu ambil titik awal perhitungan jarak. Misalnya titik awal berada di daerah senayan. Perbesar ukuran map di Google Earth, ikuti langkah dibawah ini.
  • Click pada bagian pengaris atau Rules.
  • Akan tampil satu pop Windows, dan pilih Path
  • Dan pilih satuan jarak, seperti KM.
Pada Cursor software Google Earth akan berubah menjadi CrossHair atau tanda +. Mulailah melakukan tick melalui mouse untuk panjang jalan yang akan dihitung.
Selesai Click 2 kali maka jarak garis dari rute yang anda buat akan tampil membentuk garis rute dari software Google Earth. Dan perhatikan berapa jarak dari rute yang telah anda buat dan Google Earth akan menampilkan jarak dalam satuan KM.

Google Earth News

What’s google earth.com
Google Earth.com is stunning, it is another great package from the kings who can do no wrong. Simply follow 2 steps to take advantage of this great free download from Google for any holiday traveler. Google Earth.com is going to take some processing power, so firstly make sure you meet the minimum spec on your machine by checking the following before you download it:
- Windows 2000, or XP
- Pentium 3, 500Mhz
- 128M RAM
- 400MB disk space
- Network speed: 128Kbits/sec
- 3D-capable video card with 16Mbytes of VRAM
- 1024×768, “16-bit High Color” screen
- “Google Earth” is a free product and shares an installer with “Google Earth Plus”. You can upgrade your Google Earth to Plus via the Help menu.
- “Google Earth Plus” This version is for non-commercial use only
- This version supports Windows 2000 and Windows XP.
- It does run on Windows Server 2003 and XP-x64.
- It does not run on Windows 95, Windows 98, Windows 98SE, or Windows ME.
- There are known issues with “Windows XP for tablet PCs” and Windows XP Media Center.
- It has also been tested successfully with Windows XP Service Pack 2 (SP2) with this exception:
- A minimum screen size of 1024×768 pixels is required. Also, “True Color (32-bit)” resolution and a sufficient graphics card are required for clamped filled polygons; otherwise, they will be displayed
as outlines only.
- The default OpenGL graphics rendering engine is the usually the best from both a performance and visual quality perspective for Google eart.
- The DirectX version of Google Earth.com can be selected in the Preferences panel. If there is a problem at startup, you can also change it from the Start Menu item. Use it on older machines and laptop computers that have trouble with the default OpenGL version.
- The DirectX version of Google Earth.com requires DirectX 8.1 or newer.
I would suggest you try it now. It really is an incredible tool from Google and will prove to be great from a educational and useful viewpoint , especially when they start adding Google Maps and Google Local to it.

Google Maps Users

Google debuted Menampilan Jalan, fitur Google Maps yang memberikan pengguna perspektif driver dan pedestrians di sebuah kota di jalan-tingkat pun dapat dilihat. Yang menawarkan lebih dalam dan lebih rinci melihat lokasi dari udara memberikan gambar, awalnya hanya dalam peta New York, Las Vegas, Miami, Denver dan San Francisco Bay Area. Ia mengatakan bahwa kota lainnya akan ditambahkan "dalam waktu dekat."

Google Update Google Earth Menjadi 4.3 Beta

Menggunakan Perangkat GPS dengan Google Earth

Jika memiliki perangkat GPS (Global Position System), Anda dapat menyambungkannya dengan komputer serta mengimpor titik arah dan data trek ke Google Earth. Perlu diketahui bahwa serangkaian fitur ini tersedia bagi pengguna Google Earth Plus, Google Earth Pro, dan Google Earth EC, namun tidak untuk versi gratis.

Anda memerlukan kabel serial atau USB untuk menyambungkan perangkat GPS ke komputer. Biasanya, perangkat dijual bersama satu jenis kabel. Jika perangkat GPS tidak dilengkapi kabel, kunjungi situs Web produsen untuk membeli kabel yang sesuai dengan model perangkat Anda.

Titik GPS

Bila data GPS diimpor ke Google Earth, kemungkinan data tersebut akan dikategorikan dalam 3 folder, tergantung pada jenis titik. Folder tersebut adalah:
  • Trek - Trek (atau titik trek) adalah titik yang didata secara otomatis oleh perangkat GPS secara berkala di sepanjang data rute. Titik tersebut dapat diimpor ke aplikasi Google Earth sebagai jalur.
  • Titik arah - Titik arah adalah titik yang dimasukkan secara manual oleh pengguna dan biasanya ditandai dengan nama, misalnya "rumah" atau "putaran."
  • Rute - Titik rute adalah titik yang digunakan perangkat GPS untuk membuat perutean, misalnya bila Anda meminta perangkat untuk "pergi ke" satu data titik dari data titik lain Titik rute dapat berisi banyak petunjuk “pergi ke” yang terkait. Titik tersebut dapat diimpor ke aplikasi Google Earth sebagai jalur.

 

Mengimpor Data GPS

Mengimpor data dari GPS ke Google Earth begitu mudah:
  1. Jika Anda menggunakan perangkat USB Garmin dan komputer Windows, instal driver USB Garmin dari CD yang diberikan bersama perangkat GPS atau download driver ini dari situs Web Garmin.
  2. Sambungkan perangkat ke komputer yang menjalankan Google Earth.

    Anda dapat menggunakan kabel serial atau USB, tergantung pada jenis kabel yang diberikan bersama perangkat.
  3. Aktifkan perangkat GPS. Setelah diaktifkan, Anda tidak perlu menunggu hingga perangkat terhubung ke satelit.
  4. Dari menu Alat, pilih GPS. Jendela GPS akan ditampilkan.

    Jendela Perangkat GPS
  5. Pilih jenis produsen yang sesuai dengan perangkat.
  6. Di bawah Impor, pilih jenis data yang akan diimpor.
  7. Dalam Pilihan, pilih preferensi pembuatan. Centang Gambar ikon di titik trek dan rute jika Anda ingin agar ikon ditampilkan pada penampil 3D untuk setiap titik trek/rute yang didata oleh perangkat GPS. Centang Buat garis untuk trek dan rute agar setiap trek dan rute GPS tampak sebagai garis utuh.
  8. Centang kotak Sesuaikan ketinggian dengan ketinggian tanah untuk menyesuaikan semua data titik terhadap ketinggian tanah, misalnya bila mengimpor trek yang dilalui dengan berjalan kaki, mobil, atau sepeda. Namun, jika trek GPS didata sewaktu melayang atau terbang, pastikan untuk tidak mencentang pilihan ini agar titik tampak berada di atas tanah.
  9. Klik OK. Bila data GPS Anda selesai dibuka di Google Earth, kotak dialog konfirmasi akan ditampilkan.
Data akan ditampilkan di panel Tempat dengan label Perangkat GPS Garmin atau Perangkat GPS Magellan, tergantung pada perangkat yang digunakan (lihat Perangkat yang Didukung). Jika folder tersebut dibuka, Anda dapat melihat data yang tersusun dalam folder yang sesuai berdasarkan jenis data, seperti pada contoh di bawah ini.

Panel Tempat
Anda dapat membuka folder tersebut dan mempelajari informasi di dalamnya seperti yang akan Anda lakukan pada jenis data tempat lain. Hal ini termasuk mengatur, mengedit, berbagi, menyimpan, dan banyak lagi.

Mengukur Jarak dan Luas

Google Earth menawarkan sejumlah alat yang dapat digunakan untuk mengukur jarak dan menghitung luas. Tergantung pada versi Google Earth yang digunakan, Anda memiliki akses ke alat pengukur sebagai berikut:
  • Mengukur dengan garis atau jalur (semua versi Google Earth)
  • Mengukur dengan radius lingkaran atau poligon (Google Earth PRO)

Gunakan jendela Pengukur (menu Alat) untuk mengukur panjang, luas, dan keliling sebagai berikut:
  1. Tempatkan pencitraan yang akan diukur pada penampil 3D, kemudian pastikan Anda melihat bumi secara vertikal (jenis U) serta menonaktifkan dataran untuk keakuratan terbaik. Pengukuran dihitung menggunakan koordinat lintang/bujur titik demi titik, tanpa mempertimbangkan ketinggian.
  2. Dari menu Alat, pilih Pengukur. Kotak dialog Pengukur akan ditampilkan. Coba pindahkan kotak dialog ke bagian layar yang tidak menghalangi penampil 3D.
  3. Pilih jenis bidang yang akan digunakan untuk mengukur. Semua versi Google Earth dapat mengukur dengan Garis atau Jalur. Pengguna Google Earth PRO juga dapat melakukan pengukuran menggunakan poligon atau lingkaran.
  4. Pilih satuan ukuran panjang, garis keliling, luas, radius, atau keliling, jika ada. Lihat tabel di bawah ini untuk daftar satuan ukuran yang didukung.
  5. Klik penampil 3D untuk menetapkan titik awal bidang, kemudian terus klik hingga garis, jalur, atau bidang mengukur kawasan yang diinginkan. (Untuk lingkaran, klik bagian tengah, kemudian tarik untuk membuat lingkaran.)

    Titik merah menunjukkan titik awal bidang dan garis kuning akan terhubung saat Anda menggerakkan mouse. Setiap klik lainnya akan menambahkan garis baru ke bidang, tergantung pada alat yang dipilih. Satuan keseluruhan bidang ditentukan dalam kotak dialog Pengukur dan Anda dapat memilih satuan ukuran lainnya untuk bidang yang ada.
Untuk informasi lebih rinci tentang cara memodifikasi bidang, ubah posisi penampil sewaktu mengukur, kemudian gunakan fitur bidang lainnya, lihat tabel fitur.

Quantum GIS dan Google Earth

mengintegrasikan citra yang didownload dari Google Earth, masuk ke
dalam program GIS. Dengan asumsi bahwa program Google Earth sudah
terinstal di komputer.
  1. Jalankan program Google Earth, lalu definisikan wilayah yang
    ingin ditampilkan dengan bantuan tool zoom dan pan. Tunggu hingga
    Google Earth selesai mendownload data (tandanya laporan streaming di
    tengah bawah sudah menyebutkan 100%). Lalu simpan citra yang
    ditampilkan tadi dengan pilihan File / Save Image.
  2. Sebelum menutup Google Earth, bawa cursor ke tengah atas citra, se
    atas-atasnya yang masih dapat di display koordinatnya oleh Google
    Earth. Catat nilai lintangnya (N = North). Lalu ke tengah bawah dan
    lakukan hal yang sama, dilanjutkan ke tengah kiri dan tengah kanan.
    Untuk kiri dan kanan ini catat saja nilai bujurnya (E = East). Untuk
    memudahkan, ada baiknya jika terlebih dahulu kita rubah cara Google
    Earth menyajika koordinat menjadi "degree." Pilihan ini ada di bagian
    menu Tools / Options pada Tab "View" di radio button kedua dari bawah
    di sebelah kiri.
  3. Setelah file tersimpan dalam format jpg, kini panggil Quantum GIS
    (program FreeWare ini bisa didownload dari http://www.qgis.org
  4. Aktifkan modul untuk georeferencing dari menu "Plugins / Georeferencer / Georeferencer"
  5. Panggil citra dari Google Earth yang sudah disimpan dalam format *.jpg dengan mengklik pada tombol …. yang ada di sebelah kanan "Raster File." Jika mengetahui nama dan direktori tempat penyimpanannya, dapat juga diisi secara manual.
  6. Setelah itu klik pada menu "Enter World Coordinates" lalu muncul window yang akan menampilkan citra Google Earth tadi dan beberapa menu untuk memungkinkan kita mengisi koordinat yang telah kita catat sebelumnya.
  7. Pilih "Transform Type" nya linear.
  8. Zoom citra tersebut ke pojok kiri atas, lalu klik pada icon "Add Point" yang ada di sebelah atas, nomor dua dari kanan. Isi koordinat X paling kiri, dan Y paling atas.
  9. Lanjut dengan "zoom to layer" kemudian zoom ke pojok kanan bawah. masukkan point dengan "Add Point" lalu Isi dengan nilai X dan Y nya.
  10. Setelah itu lanjut dengan pojok kanan atas dan pojok kiri bawah. Walaupun sebenarnya dua titik saja sudah cukup untuk georeferencing yang sifatnya linear ini.
  11. Pastikan world file nya memiliki nama yang sama dengan nama file citra *.jpg nya, namun dengan extension *.jgw. Nama ini secara default sudah dituliskan oleh program ini, kita tidak usah merubahnya.
  12. Setelah itu kita bisa memilih baik option "Generate World File" jika hanya ingin menuliskan world file saja, atau "Generate World File and Load Layer" jika ingin program secara otomatis menampilkannya di Quantum GIS kita.
Sebuah fenomena revolusioner lainnya. Citranya gratis, program pengolahnya juga gratis. Mudah-mudahan keinginan Wandi terjawab sudah. Program Quantum GIS juga ada untuk versi yang dapat dijalankan pada platform LINUX, Windows maupun Macintosh.

ArcView 3.3 dan Google Map

Hadirnya Google Earth adalah sesuatu yang fenomenal. Tiba-tiba GIS dan Citra Satelit bukan lagi menjadi sesuatu yang ekslusif bagi GIS / RS Spesialist saja, tapi umum bagi orang (yang punya akses ke Internet). Banyak rumor yang kemudian beredar, mulai dari yang lucu hingga yang memprihatinkan, tapi kini banyak orang yang mulai bisa menyebutkan koordinat rumahnya dengan tepat lewat bantuan Google Earth.
Bagi penggiat GIS / RS, Google juga merupakan suatu akses murah (bahkan gratis) dan cepat terhadap citra satelit, bahkan di banyak kota besar citra resolusi tingginya sudah tersedia. Memang jangan mengharapkan citra yang terkini, tapi cukuplah untuk kebanyakan pekerjaan yang tidak merupakan "mission critical."
Tips kecil di bawah ini bermaksud berbagi cara sederhana untuk mengintegrasikan citra yang didownload dari Google Earth, masuk ke dalam program GIS. Dengan asumsi bahwa program Google Earth sudah terinstal di komputer.
  1. Jalankan program Google Earth, lalu definisikan wilayah yang ingin ditampilkan dengan bantuan tool zoom dan pan. Tunggu hingga Google Earth selesai mendownload data (tandanya laporan streaming di tengah bawah sudah menyebutkan 100%). Lalu simpan citra yang ditampilkan tadi dengan pilihan File / Save Image.
  2. Sebelum menutup Google Earth, bawa cursor ke tengah atas citra, se atas-atasnya yang masih dapat di display koordinatnya oleh Google Earth. Catat nilai lintangnya (N = North). Lalu ke tengah bawah dan lakukan hal yang sama, dilanjutkan ke tengah kiri dan tengah kanan. Untuk kiri dan kanan ini catat saja nilai bujurnya (E = East). Untuk memudahkan, ada baiknya jika terlebih dahulu kita rubah cara Google Earth menyajika koordinat menjadi "degree." Pilihan ini ada di bagian menu Tools / Options pada Tab "View" di radio button kedua dari bawah di sebelah kiri.
  3. Setelah file tersimpan dalam format jpg, kini panggil ArcView 3.x. Pastikan juga extension "Image Conversion - Georeferencing" sudah di simpan pada directory C:\ESRI\AV_GIS30\ARCVIEW\EXT32 Extension ini sendiri bisa di dapat dengan mendownload dari http://arcscripts.esri.com/details.asp?dbid=10514 aktifkan extension ini. Maka akan muncul tiga buah tool baru.
  4. Panggil citra *.jpg yang sudah disimpan "Add Theme" lalu rubah jenis datanya menjadi Image Data Source. Pilih citra *.jpg nya. Setelah ditampilkan, citra itu terlihat belum memiliki geografis yang benar. Untuk menuliskan world filenya, satu tool yang tadinya tidak aktif dengan tulisan "WF" kini sudah aktif. Kliklah tool "WF" = World File Creator, lalu isikan koordinat yang sudah kita catat tadi ke dalam empat kotak yang ada. Setelah selesai, klik tombol di tengah, "Draw" dan selesailah sudah. Citra *.jpg tadi kini sudah tergeoreferensi.

Main flight simulator dgn Google Earth

Fitur tersembunyi Google Earth (GE) ini rupanya sudah ada sejak Sept-Aug 2007. Jadi ceritanya kita bisa main flight simulator (beneran lho, gak maen2) dgn menggunakan GE. Dgn menekan tombol CTRL+ALT+A, GE anda berubah jadi cockpit pesawat. Ada dua jenis pesawat: F-16 atau SR22, dan kamu bisa memilih beberapa airport yg ada utk start take-off-nya. Keren gak tuh? Gila juga ya programmer2 GE nih.
Informasi lengkapnya:
Tips singkat: Waktu take off, tekan tombol page-up untuk menaikkan throttle pesawat. Kalo sudah take off, ganti control dgn mouse, lebih enak nyetir pesawatnya. Untuk F-16, tunggu sampai kecepatan di atas 300mph baru bisa take off. Yg lebih seru, coba pake layer cockpit pesawat F-16 biar keliatan lebih real.
:-)

Bujur dan lintang di Google Earth

Kadang-kadang kita rada kesulitan nyari lokasi di Google Earth. Maklum service Google Map-nya sendiri, yang menyatukan data-data peta dengan citra satelit, belum nyampe Indonesia. So, standar prosedur kita biasanya adalah: search nama kotanya, cari patokan yang gampang terlihat (Monas atau Istora Senayan misalnya), baru kemudian diurut jalan-jalannya sampai ke lokasi yang dituju (itu juga kalau hafal).
Ada cara yang lebih gampang Coba kita cari Jalan Cendana:

(1) Search “cendana” di http://www.cybermap.co.id/
(2) Perhatikan informasi latitude/longitude di sisi paling atas. Latitude/longitude itu yang dulu kita waktu SD soal bujur-bujuran sekian, lintang utara, lintang selatan… inget ndak? Ya yang gitu-gitu lah. Latitude = lintang, kalo angkanya minus berarti lintang selatan, kalau plus ya lintang utara. Sementara longitude = bujur, tanda minus berarti barat (gampang tho?)
cyb.jpg
(3) So, masukin aja 2 angka itu (pisahin dengan tanda koma) ke Google Earth, seperti ini:
-6.19284, 106.83172
Klik “Enter”, dan wuuusshhhh… satelit mata-mata akan membawa kita ke titik yang dituju. Keren! ;-)
gearth.jpg
Hmm, di Cendana banyak rumah punya kolam renang ya… ;-)
Anyway, untuk di luar Jakarta… sebenarnya sih nggak jarang juga peta-peta jaman sekarang mencantumkan informasi tentang GPS location.
gpslocat.jpg
Kelihatan? Angka itu adalah degree-format, 106 derajat 50 menit 00 detik (sementara contoh kita di atas adalah decimal-formattools konversinya banyak). Yah sebenarnya sama aja, Cendana di atas itu bisa kita tulis gini:
6 11′34”S, 106 49′54”E
Huruf S dan E itu, yes, bisa ditebak: South dan East. Masukkan lagi angka ini ke Google Earth, dan kita akan terbang menuju titik yang sama…

10 Fitur Tambahan Google Earth Yang Menakjubkan



Sering kali kita tidak membawa payung atau justru membawa payung di saat hari cerah karena ramalan cuaca yang dilakukan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) salah. Untuk itu, bagaimana jika anda sendiri yang melakukan ramalan cuaca? Forum Google Earth yang disebut “Glooton” menciptakan sebuah link yang memungkinkan anda mengecek sendiri kondisi cuaca. Data tersebut akan ditampilkan pada Google Earth dan bisa menelusuri jejak dan posisi dari setiap badai dan angin topan pada seluruh planet ini. Data akan diperbaharui setiap 10 menit dan memungkinkan siapapun dengan PC bisa memiliki peramal cuaca pribadi.

Jutaan Foto dalam Satu Tempat


Beberapa kamera canggih (seperti Nikon Coolpix P6000) telah memiliki radio GPS di dalamnya yang secara otomatis bisa menangkap data lokasi di mana foto tersebut diambil dan melalui Google Earth anda bisa memulai membangun sebuah dunia yang penuh dengan foto-foto.
Google Earth menggunakan beberapa cara yang berbeda untuk mengeksplorasi fotografi. Salah satunya adalah, rekan dari Metal Toad Media telah mengambil seluruh katalog dari situs Flickr dan mengimplementasikannya sebagai Google Eart-compatible feed. Anda bisa melihat pengguna meng-upload foto Grand Canyon dan secara virtual akan muncul pada peta. Bulan Agustus lalu, Flickr menambahkan “3,2 juta gambar yang sudah diberikan label”, yang bisa anda lihat melalui Google Earth.

Saksikan Pemanasan Global Beraksi


Salah satu tantangan tersulit bagi para ahli iklim adalah meyakinkan beberapa orang kalau masalah pemanasan global sudah terjadi. Data iklim memang sangat sulit untuk divisualisasikan, dan untuk banyka orang, data berupa tabel tidak cukup meyakinkan untuk mengkomunikasikan masalah tersebut. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan Google Earth untuk menampilkan data dengan cara yang mudah dimengerti. The National Snow and Ice Data Center (NSIDC) telah menciptakan file Google Earth berupa serentetan animasi yang mewakilkan lumernya es di Antartika pada musim panas. Diperbaharui harian, fitur ini memungkinkan anda melihat perubahan konsentrasi es dan laut dalam periode tertentu. Coba saja anda bandingkan data tahun ini dengan data mulai dari tahun 1979 yang lalu, maka anda akan melihat adanya perubahan.

Kota Anda dalam Bentuk 3 Dimensi

Dari pada membuat foto, film, atau hal lainnya tentang bagian dari planet ini, beberapa orang lebih memilih menghabiskan waktu untuk membuat model 3D dari semua bangunan nyata yang ada di dunia ini untuk menambahkan fitur Google Earth. Google mendukung pemerintah lokal dan universitas-universitas untuk menghasilkan model 3D dari kota dan kampus. Bagi yang tidak memiliki sumber daya cukup, Google menyediakan software SketchUp, yang sangat mudah digunakan bagi siapapun yang ingin menciptakan model 3D dari rumah, sekolah, kantor, gubuk, bahkan rumah pohon. Google Earth 3D Warehouse akan menampilkan model-model yang telah dibuat, dan model buatan anda mungkin bisa dipilih untuk menjadi bagian dari 3D warehouse milik Google Earth.

Saksikan Langsung Orbit Satelit-Satelit


Kadang-kadang kita suka memikirkan tentang ribuan satelit yang terbang di atas kepala kita, mentransmisikan sinyal komunikasi, televisi, bahkan mengintip segala kegiatan kita sehari-hari. Database openAPRS menelurusi lokasi terbaru dari ratusan satelit melalui Google Earth, sambil mengelompokkan mereka ke dalam kategori seperti: radio amatir, posisi global, cuaca, bahkan satelit militer.

10 Fitur Tambahan Google Earth Yang Menakjubkan



Sering kali kita tidak membawa payung atau justru membawa payung di saat hari cerah karena ramalan cuaca yang dilakukan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) salah. Untuk itu, bagaimana jika anda sendiri yang melakukan ramalan cuaca? Forum Google Earth yang disebut “Glooton” menciptakan sebuah link yang memungkinkan anda mengecek sendiri kondisi cuaca. Data tersebut akan ditampilkan pada Google Earth dan bisa menelusuri jejak dan posisi dari setiap badai dan angin topan pada seluruh planet ini. Data akan diperbaharui setiap 10 menit dan memungkinkan siapapun dengan PC bisa memiliki peramal cuaca pribadi.

Jutaan Foto dalam Satu Tempat


Beberapa kamera canggih (seperti Nikon Coolpix P6000) telah memiliki radio GPS di dalamnya yang secara otomatis bisa menangkap data lokasi di mana foto tersebut diambil dan melalui Google Earth anda bisa memulai membangun sebuah dunia yang penuh dengan foto-foto.
Google Earth menggunakan beberapa cara yang berbeda untuk mengeksplorasi fotografi. Salah satunya adalah, rekan dari Metal Toad Media telah mengambil seluruh katalog dari situs Flickr dan mengimplementasikannya sebagai Google Eart-compatible feed. Anda bisa melihat pengguna meng-upload foto Grand Canyon dan secara virtual akan muncul pada peta. Bulan Agustus lalu, Flickr menambahkan “3,2 juta gambar yang sudah diberikan label”, yang bisa anda lihat melalui Google Earth.

Saksikan Pemanasan Global Beraksi


Salah satu tantangan tersulit bagi para ahli iklim adalah meyakinkan beberapa orang kalau masalah pemanasan global sudah terjadi. Data iklim memang sangat sulit untuk divisualisasikan, dan untuk banyka orang, data berupa tabel tidak cukup meyakinkan untuk mengkomunikasikan masalah tersebut. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan Google Earth untuk menampilkan data dengan cara yang mudah dimengerti. The National Snow and Ice Data Center (NSIDC) telah menciptakan file Google Earth berupa serentetan animasi yang mewakilkan lumernya es di Antartika pada musim panas. Diperbaharui harian, fitur ini memungkinkan anda melihat perubahan konsentrasi es dan laut dalam periode tertentu. Coba saja anda bandingkan data tahun ini dengan data mulai dari tahun 1979 yang lalu, maka anda akan melihat adanya perubahan.

Kota Anda dalam Bentuk 3 Dimensi

Dari pada membuat foto, film, atau hal lainnya tentang bagian dari planet ini, beberapa orang lebih memilih menghabiskan waktu untuk membuat model 3D dari semua bangunan nyata yang ada di dunia ini untuk menambahkan fitur Google Earth. Google mendukung pemerintah lokal dan universitas-universitas untuk menghasilkan model 3D dari kota dan kampus. Bagi yang tidak memiliki sumber daya cukup, Google menyediakan software SketchUp, yang sangat mudah digunakan bagi siapapun yang ingin menciptakan model 3D dari rumah, sekolah, kantor, gubuk, bahkan rumah pohon. Google Earth 3D Warehouse akan menampilkan model-model yang telah dibuat, dan model buatan anda mungkin bisa dipilih untuk menjadi bagian dari 3D warehouse milik Google Earth.

Saksikan Langsung Orbit Satelit-Satelit


Kadang-kadang kita suka memikirkan tentang ribuan satelit yang terbang di atas kepala kita, mentransmisikan sinyal komunikasi, televisi, bahkan mengintip segala kegiatan kita sehari-hari. Database openAPRS menelurusi lokasi terbaru dari ratusan satelit melalui Google Earth, sambil mengelompokkan mereka ke dalam kategori seperti: radio amatir, posisi global, cuaca, bahkan satelit militer.

10 Fitur Tambahan Google Earth Yang Menakjubkan



Sering kali kita tidak membawa payung atau justru membawa payung di saat hari cerah karena ramalan cuaca yang dilakukan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) salah. Untuk itu, bagaimana jika anda sendiri yang melakukan ramalan cuaca? Forum Google Earth yang disebut “Glooton” menciptakan sebuah link yang memungkinkan anda mengecek sendiri kondisi cuaca. Data tersebut akan ditampilkan pada Google Earth dan bisa menelusuri jejak dan posisi dari setiap badai dan angin topan pada seluruh planet ini. Data akan diperbaharui setiap 10 menit dan memungkinkan siapapun dengan PC bisa memiliki peramal cuaca pribadi.

Jutaan Foto dalam Satu Tempat


Beberapa kamera canggih (seperti Nikon Coolpix P6000) telah memiliki radio GPS di dalamnya yang secara otomatis bisa menangkap data lokasi di mana foto tersebut diambil dan melalui Google Earth anda bisa memulai membangun sebuah dunia yang penuh dengan foto-foto.
Google Earth menggunakan beberapa cara yang berbeda untuk mengeksplorasi fotografi. Salah satunya adalah, rekan dari Metal Toad Media telah mengambil seluruh katalog dari situs Flickr dan mengimplementasikannya sebagai Google Eart-compatible feed. Anda bisa melihat pengguna meng-upload foto Grand Canyon dan secara virtual akan muncul pada peta. Bulan Agustus lalu, Flickr menambahkan “3,2 juta gambar yang sudah diberikan label”, yang bisa anda lihat melalui Google Earth.

Saksikan Pemanasan Global Beraksi


Salah satu tantangan tersulit bagi para ahli iklim adalah meyakinkan beberapa orang kalau masalah pemanasan global sudah terjadi. Data iklim memang sangat sulit untuk divisualisasikan, dan untuk banyka orang, data berupa tabel tidak cukup meyakinkan untuk mengkomunikasikan masalah tersebut. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan Google Earth untuk menampilkan data dengan cara yang mudah dimengerti. The National Snow and Ice Data Center (NSIDC) telah menciptakan file Google Earth berupa serentetan animasi yang mewakilkan lumernya es di Antartika pada musim panas. Diperbaharui harian, fitur ini memungkinkan anda melihat perubahan konsentrasi es dan laut dalam periode tertentu. Coba saja anda bandingkan data tahun ini dengan data mulai dari tahun 1979 yang lalu, maka anda akan melihat adanya perubahan.

Kota Anda dalam Bentuk 3 Dimensi

Dari pada membuat foto, film, atau hal lainnya tentang bagian dari planet ini, beberapa orang lebih memilih menghabiskan waktu untuk membuat model 3D dari semua bangunan nyata yang ada di dunia ini untuk menambahkan fitur Google Earth. Google mendukung pemerintah lokal dan universitas-universitas untuk menghasilkan model 3D dari kota dan kampus. Bagi yang tidak memiliki sumber daya cukup, Google menyediakan software SketchUp, yang sangat mudah digunakan bagi siapapun yang ingin menciptakan model 3D dari rumah, sekolah, kantor, gubuk, bahkan rumah pohon. Google Earth 3D Warehouse akan menampilkan model-model yang telah dibuat, dan model buatan anda mungkin bisa dipilih untuk menjadi bagian dari 3D warehouse milik Google Earth.

Saksikan Langsung Orbit Satelit-Satelit


Kadang-kadang kita suka memikirkan tentang ribuan satelit yang terbang di atas kepala kita, mentransmisikan sinyal komunikasi, televisi, bahkan mengintip segala kegiatan kita sehari-hari. Database openAPRS menelurusi lokasi terbaru dari ratusan satelit melalui Google Earth, sambil mengelompokkan mereka ke dalam kategori seperti: radio amatir, posisi global, cuaca, bahkan satelit militer.

Bergabung dengan Pemburuan Harta Karun Dunia


Geocaching adalah sebuah cara modern untuk menjadi pemburu harta karun. Para peserta akan menggunakan pemetaan GPS yang super akurat untuk menemukan lokasi harta tersembunyi atau benda-benda berharga lainnya. Peti harta biasanya berisikan sedikit perhiasan dan sebuah buku harian di mana Anda bisa mencatatkan nama Anda yang telah menemukan harta tersebut dan kembali disembunyikan untuk orang setelah Anda. Mulai Agustus 2008, Geocaching.com telah memiliki 650 ribu peti harta. Sekali mendaftar untuk sebuah akun gratis, Anda bisa mengunduh link jaringan Google Earth untuk melihat berbagai macam peti di dekat sebuah lokasi. Jika beruntung, salah satu dari peti harta lokal tersebut bisa berisi sebuah “Travel Bug” yang memperbolehkan Anda untuk memindahkan lokasi harta tersebut. Sebuah kode unik yang Anda masukkan bersama dengan koordinat peti harta pada situs akan memungkinkan para pemburu harta karun lainnya untuk mencari peti harta tersebut yang berkeliling dunia.

Google Earth 3D direlease Untuk iPhone

Google earth aplikasi peta untuk PC mengeluarkan juga versi untuk iPhone, semakin oke aja google nih. Pengguna iPhone 2G maupun 3G bisa langsung mendownload lewat link ini. Tampilan pertamanya mirip sama PC kemudian bisa anda zoom untuk melihat detailnya. Semua efek gesture iPhone berlaku juga.

Kita juga bisa melakukan pintpoint menggunakan aplikasi gps lain atau tower triangulation. Kita juga bisa mencari tempat-tempat umum atau layanan umum yang terdekat dengan tempat kita. Hebatnya lagi bisa digunakan sebagai kompas untuk penunjuk arah sehingga arah perjalanan anda selalu benar.
Ada yang tidak kalah seru, informasi google earth juga dilengkapi geotags foto yang diambil dari Panoramio dan geotags text yang diambil dari Wikipedia. Icon kecil akan muncul jika terdapat informasi tambahan. Juga terdapat mode 3D tapi tidak untuk semua tempat. Google juga menyediakan link sponsor untuk aplikasi ini dengan menyisipkan link berwarna hijau utuk link sponsor, semakin bertambah luas jaringan iklannya. Inovasi hebat dari google.

Lebih jauh dengan Google Maps

Apakah Google Maps hanya untuk petunjuk alamat atau arah suatu tempat. Banyak sekali manfaat dari penemuan Google yang dapat dimanfaatkan bagi penguna internet. Antara Google Earth dan Google Maps sebenarnya memiliki fitur yang sama yaitu sebagai pemberi petunjuk suatu arah pada peta dunia.
Pemakaian Google Earth misalnya, dapat dikombinasikan dengan perangkat GPS. Penguna GPS dapat mempublikasikan atau memberikan informasi kepada orang lain dari sebuah perjalanan atau jalur yang telah dilalui. Bisa juga dijadikan rencana perjalanan anda sendiri yang digambarkan pada titik titik peta Google Earth lalu memasukan datanya ke perangkat GPS. Sehingga didalam perjalanan, anda tidak akan tersesat walaupun anda tidak pernah mengunjungi tempat yang dituju.
Untuk Google Maps memiliki fitur lebih sederhana, tetapi dapat juga dikombinasikan dengan GPS. Karena Google Maps dapat menerima file KML yang telah dikonversi dari file GPX yang digunakan untuk GPS. Nantinya seseorang yang telah memiliki data perjalanan dari titik titik yang terekam oleh alat GPS, dapat merubah titik titik perjalanannya ke format KML untuk dibaca ke tampilan Google Maps.
Bila seseorang memiliki blog atau situs khusus untuk perjalanan dan ingin memberikan perjalanannya dan mempublikasikan kepada orang lain. File KML dapat disimpan pada situsnya dan orang lain dapat langsung membaca ceirita kemana saja arah yang telah dibuat oleh orang lain melalui Google Maps.
Setidaknya dengan artikel ini anda dapat membuat peta sederhana melalui pencitraan satelit, sehingga rekan lain dapat melihat arah yang telah anda buat. Serta dapat melihat lebih lanjut atau mengembangkan untuk fungsi lain seperti memberikan gambaran dari alamat tempat usaha, tempat yang perlu dikunjungi atau sekedar alamat rumah atau kantor anda sendiri

Google Earth Menangkap tsunami Yang Menerjang Pulau Fiji

Jumat, maka saya akan berbagi dengan Anda menemukan ini menarik dari GKI pembaca Peter K. Tampaknya Google Earth diambil tentang tsunami raksasa ini untuk menyerang pulau terpencil di Pasifik. Anda bisa lihat sendiri di sini. Anda harus memiliki GE yang sudah diinstal. Tidak ada trik, ini adalah benar-benar yang di tangkap oleh Google Earth! Namun, Tapi ini bukan gelombang yang sebenarnya. Tetapi ini adalah sebuah anomalie data daerah di Google Earth's. Dunia adalah tempat yang besar, dan daerah berdasarkan data 3D yang miliaran data poin dan kemudian diproses untuk menghapus kesalahan. Namun, tidak semua kesalahan dapat diproses dengan benar, sehingga Anda kadang-kadang mendapatkan kejanggalan seperti ini. Kesalahan tersebut dapat dilaporkan kepada GE Data Kesalahan Kompendium, dan akhirnya Google dapat memperbaikinya.

Ungkap Sejarah Kuno via Google

Google Earth for Jakarta-Indonesia

Gambar gedung 3 dimensi di Google Earth untuk kota Jakarta (Indonesia) sudah bisa diperoleh dengan men-download dari website Google 3D-Warehouse, gratis lho.. Untuk mempermudah pencariannya (karena banyak sekali), pakai saja kata kunci Jakarta, Indonesia atau Ciko.

Cara instalasinya mudah..
Anda harus menginstal Google Earth dulu, lalu cari gedung yang mau ditambahkan ke Google Earth anda dari link diatas. Di setiap diskripsi gedung ada tulisan:
Download to Google SketchUp or Google Earth or Google Earth 4 ?
Klik saja yang pilihan kedua, to Google Earth, lalu simpan ke folder yang dikehendaki. Ukuran file-nya kecil kok, hanya sekitar 22-100 kb, tidak seperti tampilan di website Google 3D-Warehouse yang sampai 300 kb. Enaknya sih sambil nunggu download sambil buka Google Earth dan biarkan hingga proses awalnya selesai.
Setelah proses download selesai, double klik pada file yang didownload tadi, tunggu prosesnya dan selanjutnya Anda sudah memiliki gedung baru sekarang.
Tampilan yang paling pas adalah No Terrain yah.. klo pake Terrain bakal tenggelam gedung-gedungnya..
Jika pada saat Anda menutup Google Earth ada pertanyaan apakah temporary file akan disimpan, klik YES supaya gedung tadi muncul untuk tampilan berikutnya, atau klik NO jika tidak menginginkannya.

Google Earth Lebih Tajam dengan Satelit Baru



Satelit baru akan menyediakan foto-foto permukaan Bumi dengan resolusi tinggi untuk ditampilkan di Google Earth. Digital Globe yang bermitra dengan Google akan meluncurkan satelit bernama WorldView I itu.
Bersama satelit sebelumnya, Quickbird, keduanya akan menyediakan reoslusi setengah meter dan mengumpulkan foto seluas 600 ribu kilometer persegi setiap hari. Koleksi sebanyak itu sebelumnya hanya dapat dikumpulkan lebih dari seminggu.
Selain itu, objek di permukaan Bumi akan dapat disorot hingga pembesaran sampai ketinggian tiga meter hingga 7,5 meter. Bahkan dengan titik referensi di permukaan Bumi pembesarannya dapat ditingkatkan hingga dua meter.
"WorldView I akan mendorong pengumpulan koleksi foto dan mempercepat penambahan jumlah arsip perusahaan kami, yang sampai sekarang merupakan arsip citra satelit komersial terbayak di dunia," ujar Chief Executive Digiyal Globe, Jill Smith. Ia mengatakan arsip citra satelit dan udara di perpustakaannya mencapai lebih dari 300 juta kilometer persegi.
Peluncuran satelit WorldView I merupakan tahap pertama dari rangkaian peluncuran satelit lainnya untuk memperkuat kemampuan mengindera permukaan Bumi. Satelit Quickbird yang diperkirakan habis masa edarnya dua atau tiga tahun lagi akan segera digantikan satelit WorldView II. Saat satelit ketiga ini dilucnurkan, Dgital Globe akan mempau mengumpulkan foto lebh dari 1 juta kilometer persegi setiap hari dengan resolusi tinggi.
Pengembangan satelit Digital Globe didukung dana 500 juta dollar AS dari Badan Intelijen Geospasial Nasional Pentagon. Namun, citra satelit yang dihasilkan bebas dijualbelikan secara komersial sepanjang tak lebih dari resolusi setengah meter.
Author: Kompas Cyber Media
Source: Kompas.com

Tantangan Tomb Raider Dengan Google Earth

Dalam sebuah promosi untuk permainan terbaru Lara Croft "Tomb Raider Underworld", Atari berjalan kontes disebut kubur Raider Challenge [Google Earth Plugin yang disyaratkan. Anda harus memiliki GE plugin terpasang. (GE Plugin dan Adobe plugins diperlukan) dengan kesempatan selama beberapa hari ke depan untuk anda yang beruntung dapat memenangkan Sony PS3. bagian Yang menyenangkan adalah menggunakan Google Earth Plugin untuk permainan. Pada dasarnya, Anda mengunjungi situs dan disajikan setiap hari dengan bayangan. Anda kemudian harus berburu di Bumi untuk menemukan lokasi yang disediakan oleh bayangan. Jika Anda duga kanan, setelah Anda memperbesar cukup dekat, anda akan melihat sebuah jeruk Tomb Raider ikon. Bila Anda melihat bahwa Anda telah menemukan jawabannya! Klik dan Anda akan mengucapkan tahniah kepada deciphering yang pada bayangan, dan dapat Anda kirimkan nama dan E-mail untuk melihat apakah Anda pertama. Ada juga yang lebih besar "Pusat Tantangan" dimana anda dapat memenangkan perjalanan ke seluruh dunia, TV layar besar, dan banyak barang lainnya.

Google Earth

Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc.. Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D. Tersedia dalam tiga lisensi berbeda: Google Earth, sebuah versi gratis dengan kemampuan terbatas; Google Earth Plus ($20), yang memiliki fitur tambahan; dan Google Earth Pro ($400 per tahun), yang digunakan untuk penggunaan komersial.

HAL BARU TENTANG APA ITU "GLOBAL WARNING"

Hal2 yang berhubungan dengan GLOBAL WARNING  by  "SAUT HYDRO FILTER"

 
Polusi Jadi Penyebab 40% Kematian Manusia di Dunia



Jakarta (ANTARA News) – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa polusi air, udara, dan tanah, beriring dengan faktor lingkungan lain, menjadi penyebab 40 persen kematian manusia di dunia, kata pakar ekologi dari Universitas Cornell di Amerika Serikat (AS), David Pimentel.
Ia memperkirakan, tiap tahunnya sekitar 62 juta kematian atau 40 persen dari total kematian di umat manusia di dunia disebabkan oleh faktor lingkungan, terutama zat polutan organik dan kimiawi yang terakumulasi dalam udara yang dihirup dan air yang diminum setiap hari.
Dikutip dari laman “LiveScience”, Pimentel menjelaskan bahwa meskipun berbagai pihak telah menyadari besarnya dampak polusi terhadap kematian di dunia, tapi tetap saja para peneliti terkejut dengan besarnya “angka sumbangan” polusi itu.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, sekira 1,1 miliar orang penduduk Bumi saat ini kesulitan mendapat akses air bersih. Itu sebabnya 80 persen penyebaran penyakit menular ditularkan lewat air.
“Air adalah perhatian utama, itu tidak bisa ditawar-tawar lagi,” kata Pimentel, karena semua orang menggunakan air untuk minum, masak, mencuci, dan mandi.
Air yang terkontaminasi dengan kotoran bisa menjadi media transmisi penyakit saluran pencernaan seperti kolera, gangguan usus (yang bisa bercampur dengan masalah kesehatan lain bisa menimbulkan malnutrisi), dan berbagai penyakit lain yang telah membunuh jutaan orang tiap tahun, terutama anak-anak.
Menurut data penelitian tahun 2004 oleh Pusat Populasi, sekitar 2,2 juta bayi dan anak meninggal tiap tahun akibat diare, sebagian besar diakibatkan kontaminasi air dan makanan.
Masih menurut data itu, air yang terpapar zat polutan di Afrika dan India menyebabkan kematian 1,4 juta orang tiap tahun. Mereka meninggal akibat penyakit-penyakit seperti kolera dan disentri.
“Sanitasi dan kebersihan air, di seluruh dunia, adalah penyebab utama penyebaran penyakit,” kata ilmuwan di WHO, Annette Pruss-Ustun.
Kebanyakan masalah air yang terkontaminasi ini dialami oleh negara-negara berkembang, di mana infrastuktur pengolahan sampah dan air masih sangat minim.
PBB menyebutkan, di negara-negara berkembang, sekitar 95 sampah kota yang tidak diolah, dibuang langsung ke danau-danau atau sungai yang mereka gunakan airnya untuk minum dan mandi.
“Di negara-negara berkembang belum ada pasokan air yang mencukupi, proses pengolahan limbah juga masih jarang,” kata Pruss-Ustun.
India, misalnya, hanya sedikit saja kota yang punya fasilitas pengolahan air kata Pimentel. “Sulit sekali mendapatkan air bersih,” ujarnya menambahkan. (*)


Terlepasnya Oksigen Dari Atmosfer Bumi 
 

 
Oksigen yang lepas dari area kutub Bumi. Kredit : NASA/ESA
Oksigen secara konstan bocor keluar dari atmosfer Bumi dan masuk ke ruang angkasa. Berita tersebut datang dari Cluster satelit milik ESA yang juga mengkonfirmasikan kalau penyebab kebocoran oksigen tersebut justru berasal dari medan magnetik Bumi sendiri. Jadi medan magnetik Bumi mempercepat terlepasnya oksigen ke angkasa.
Data yang dihasilkan Cluster dari tahun 2001-2003 menunjukan selama tahun-tahun tersebut, cahaya bermuatan atom oksigen yang dikenal sebagai ion, keluar dari area kutub menuju angkasa. Cluster juga mengukur kekuatan dan arah medan magnetik Bumi saat cahaya itu ada disana. Hasil analisis data Cluster yang dilakukan oleh Hans Nilsson dari Swedish Institute of Space Physics menunjukan ion oksigen mengalami percepatan akibat perubahan arah medan magnet. Data dari Cluster berhasil memberi informasi kemiringan medan magnetik dan perubahan arahnya berdasarkan waktu.
Sebelum era penjelajahan angkasa, dipercahaya medan magnetik Bumi hanya diisi oleh partikel-partikel angin Matahari. Dan diperkirakan partikel-partikel ini membentuk kondisi yang melindungi Bumi dari interaksi langsung dengan angin Matahari.
Menurut Nilsson, saat ini mereka baru menyadari besarnya interaksi yang terjadi diantara angin Matahari dan atmosfer. Partikel energetik dari angin Matahari dapat diteruskan sepanjang medan magnetik. Dan bila terjadi tabrakan dengan atmosfer Bumi, terjadilah aurora. Biasanya fenomena ini terjadi di kutub bumi. Interaksi yang sama memberikan energi yang cukup pada ion oksigen untuk mengalami percepatan dan keluar dari atmosfer menuju ke area medan magnetik Bumi.
Data yang diperoleh Cluster didapat di atas kutub Bumi saat atelit tersebut terbang pada ketinggian 30000 – 64000 km. Data yang pernah diambil sebelumnya pada tahun 1980-an dan 1990-an menunjukan ion yang lepas bergerak semakin cepat pada ketinggian yang lebih tinggi. Dengan demikian diperkirakan ada semacam mekanisme percepatan yang terlibat dan beberapa kemungkinan yang terjadi yang menyebabkan terjadinya perubahan. Dengan data dari Cluster, mekanisme yang berperan dalam sebagian besar proses percepatan bisa diidentifikasi.
Saat ini, lepasnya oksigen dari Bumi bukanlah hal yang harus dikawatirkan. Karena jika dibandingkan dnegan persediaan gas yang mendukung kehidupan di Bumi, jumlah yang lepas tersebut bisa dikatakan sangat kecil. Namun, di masa depan, saat Matahari memasuki masa tuanya dan semakin panas, keseimbangan akan mengalami perubahan dan kehilangan oksigen seperti saat ini akan menjadi hal yang signifikan mempengaruhi kehidupan di Bumi.
Untuk saat ini, Cluster akan terus mengumpulkan data dan memberi pencerahan baru mengenai kompleksnya area magnetik di sekeliling planet biru ini.
Sumber : ESA


Es di Greenland dan Global Warming
 


Tahun 2006, Greenland mengalami hari-hari mencairnya salju pada ketinggian yang lebih tinggi dibanding ketinggian rata-rata selama 18 tahun. Hasil pengamatan harian menunjukkan mencairnya salju di lapisan es Greenland mengalami peningkatan setiap harinya.
Monitoring terhadap pelelehan saju di lapisan es Greenland secara harian dilakukan dengan Special Sensor Microwave Imaging radiometer (SSM/I) yang berada di pesawat ruang angkasa Defense Meteorological Satellite Program. Sensor akan mengukur sinyal elektromagnetik yang dipancarkan lapisan es dan mendeteksi lelehan salju yang terjadi lebih dari 10 hari lebih lama dari rata-rata yang terjadi pada area tertentu di Greenland.
Dengan adanya hasil pengamatan satelit secara periodik memberikan data dan informasi yang akan membantu para peneliti untuk mengetahui kecepatan alir glacier, banyaknya air dari salju yang mencair dan bergabung dengan lautan disekitarnya, juga untuk mengetahui seberapa banyak radiasi Matahari yang akan dipantulkan kembali ke atmosfer.
Salju kering dan basah memang terlihat sama jika dilihat untuk pertama kalinya. Tapi salju yang basah dan salju yang mengalami pembekuan kembali, memiliki tingkat penyerapan radiasi sinar Matahari yang lebih tinggi, dan hanya memantulkan 50-60 persen ke atmosfer. Sedangkan salju kering, memantulkan kembali 85 % radiasi Matahari. Dengan kata lain, salju yang meleleh akan menyerap 3-4 kali energi yang sama dibanding salju kering. Ini tentu akan memberi pengaruh yang besar pada persediaan energi di Bumi.
Mencairnya salju di Greenland memberi pengaruh yang sangat besar terhadap luas lapisan es yang terus berkurang dan terhadap tinggi dan dalam lautan diseluruh dunia. Sebagian air yang dihasilkan dari salju yang mencair juga akan mengalir kedalam glacier melalui patahan-patahan dan alur lubang vertikal (moulin), kemudian mencapai lapisan batuan dibawahnya dan melubrikasi (meminyaki, mencairkan) lapisan es diatasnya.
Pengamatan dan studi yang dilakukan sebelumnya oleh Jay Zwally dan Waleed Abdalati dari NASA Goddard menunjukkan, air yang mencair pada musim panas pada dasar lapisan es bisa meningkatkan gerak es dan menyebabkan terjadinya peningkatan level lautan (tinggi dan dalamnya) dengan sangat cepat. Fenomena ini akan mempercepat terjadinya pemanasan global.
NASA.
Gambar skematik permukaan glacial yang mengilustrasikan bagaimana moulins mentransport air ke dasar glacier. credit : NASA.
sumber : NASA



Overview of Earth Radiation Budget

Most input of the Earth energy is received from the Sun. The solar energy is short-wave radiation. Although the Earth also receives electromagnetic energy from the other bodies in space, it’s negligible, compared with solar energy [Table 1]. The incident solar energy (shortwave) may be reflected and absorbed by the Earth’s surface or the atmosphere. And Earth’s surface and atmosphere also emit the radiation (longwave).


This figure is cited from NASA homepage. If you want to visit there, click the picture. The Earth Radiation Budget is the balance between incoming energy from the sun and the outgoing longwave (thermal) and reflected shortwave energy from the Earth.

 

Solar Energy

The Radiant solar Energy is from nuclear energy and the temperature of the Sun is 6000K. The spectrum of the solar radiation received at the top of the atmosphere is well approximated by the spectrum of a blackbody having a surface temperature of about 6000K. Thus Sun may be considered as a blackbody.
The solar energy reaching the Earth is traditionally quantified as the solar constant which is the annual average solar irradiance received outside the Earth’s atmosphere or surface normal to the incident radiation at the Earth’s mean distance from the Sun (about 1370 W/m2). The actual solar irradiance from the Sun. The actual solar irradince varies by 3.4% from the solar constant during the year due to the eccentricity of Earth’s orbit about the Sun.

 

Surface radiation budget

The Surface Radiation Budget is divided into downward shortwave radiation, reflected shortwave radiation, downward longwave radiation, upward longwave radiation, net radiation. They are dominated by cloud.
The downward shortwave radiation may be reflected to the space absorbed in the atmosphere and absorbed at the ground.
Esun = AEsun + Eatm + (1-Asfc)Esfc where Esun is the incident solar radiation, A is albedo of TOA (Top of atmophere), Eatm is the energy of absorbed in atmosphere, Esfc is downward irradiance at surface and Asfc is surface albedo. This equation implicity includes scattering and multiple reflectors between the surface and clouds. Usually the incident solar radiation and TOA albedo is measured by satellite measurement.(ERBE) The reflected solar radiation is the product of surface albedo and the downward solar radiation, the surface albedo should be determined. One method to estimate surface albedo is the minimum albedo technique. Because few locations are likely to be cloud-covered for an entire month, the minimum albedo is likely to be represent the clear-sky albedo. It can be calculated from narrow band AVHRR observations. The downward longwave radiation is mostly from the atmosphere. It depends on the temperature and moisture of the atmosphere. The water vapor and other gases, aerosols absorb some solar energy and emit some longwave radiation energy computation of downward longwave radiation from the atmosphere is difficult, even when the distributions of water vapor, carbon dioxide, cloudiness, and temperature are measured. Some satellite measurements like TOVS estimates downward longwave radiation. Little longwave radiation is reflected by the surface: natural surface emission is dominant. It is also difficlut to measure and define the surface temperature especially vegetation surface. To combine the above four components makes the calculation of net radiation at the surface. This is not accurate because the errors in each accumulate. So it is developed the research to use some satellite measurements-NOAA, GOES etc.

 

Earth Radiation Budget Experiment


In 1978, an international team of Scietists was selected to design and develop of ERBE. Dr. Bruce Barkstern was the ERBE principal Investigator. This team developed two types of instruments :

Scanner Nonscanner



“GLOBAL WARMING”



EFEK RUMAH KACA

Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet.
Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, tapi artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.



Penyebab

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Gas Kontribusi Sumber emisi global %
CO2 45-50% Batu bara 29


Minyak Bumi 29


Gas alam 11


Penggundulan hutan 20


lainnya 10
CH4 10-20%

Sumber : Kantor Menteri Negara KLH, 1990

 

Dampak pemanasan global

Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5°C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5°C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat. Mekanisme terjadinya efek rumah kaca adalah sebagai berikut (gambar 1). Bumi secara konstan menerima energi, kebanyakan dari sinar matahari tetapi sebagian juga diperoleh dari bumi itu sendiri, yakni melalui energi yang dibebaskan dari proses radioaktif (Holum, 1998:237). Sinar tampak dan sinar ultraviolet yang dipancarkan dari matahari. Radiasi sinar tersebut sebagian dipantulkan oleh atmosfer dan sebagian sampai di permukaan bumi. Di permukaan bumi sebagian radiasi sinar tersebut ada yang dipantulkan dan ada yang diserap oleh permukaan bumi dan menghangatkannya.

Akibat

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

GLOBAL WARNING

GLOBAL WARNING  by  "SAUT HYDRO FILTER"

Pemanasan Global (Global Warming) memberi dampak pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pada bidang kesehatan.
The Washington Post menggambarkannya dalam sebuah diagram yang menarik:

Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan

Pada gambar di atas, kita dapat melihat bagaimana pemanasan global akan mempengaruhi perubahan lingkungan seperti: perubahan cuaca dan lautan, pergeseran ekosistem dan degradasi lingkungan.
Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan temperatur secara global (panas) yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Mengapa hal ini bisa terjadi? Kita ambil contoh meningkatnya kejadian Demam Berdarah. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini memiliki pola hidup dan berkembang biak pada daerah panas. Hal itulah yang menyebabkan penyakit ini banyak berkembang di daerah perkotaan yang panas dibandingkan dengan daerah pegunungan yang dingin. Namun dengan terjadinya Global Warming, dimana terjadi pemanasan secara global, maka daerah pegunungan pun mulai meningkat suhunya sehingga memberikan ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak.
Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
Demikian besar pengaruh pemanasan global terhadap kesehatan kita. Masihkah kita menutup mata terhadap semua ancaman ini? Lets take action now!
Be Healthy, Be Happy!